Mengenal kenal, dan mengejar redha

Aku tidak tahu kenalkah aku pada diriku. Tidak tercapai rasanya tingkat Mutmainnah, jika dinilai pada laku dan gerak diri. Daif dan Fakir diri ini disisiNya. Malu jika dinilai kekejian diri dengan rahmatNya yang tidak pernah putus.
Saat aku melaungkan pada diri, aku tidak peduli pada dunia dan isinya, ammarah tetap mudah menyelubungi. Aku masih sukar menahan diri dari marah, marah yang memang biasanya manusia miliki. Namun aku enggan menerima kelemahan ini, kerana aku tahu, sebagai manusia yang tahu, aku tidak seharusnya punyai ammarah, meski bisikan jahat memujuk aku tunduk pada perasaan.
Begitulah aku, yang merasai kenal, sebenarnya masih terlalu jauh dari mengenal diriku. Lantas, kejahilan ini mungkinkah mendorong aku kearah MakrifatuLLAH ? mana mungkin? kerana tanpa kenal diriku sendiri, mustahil aku akan kenal padaNYA. Sebelum DIA aku kenali, bagaimana mengharap redhaNYA?
Lalu hiduplah aku dalam pencarian, saling tak tumpah pencarian ini seperti air yang mengalir dari punca digunung. mengalir dan mengalir, mencari lautan lepas - hidup kekal di alam abadi.